YK Construction

Baja Konstruksi

Baja Konstruksi – Mengenal lebih dalam tentang Baja Konstruksi

Baja Konstruksi – Baja adalah material yang umum dijumpai dalam konstruksi bangunan karena kekuatan dan ketahanannya yang sangat baik dengan harga yang relatif murah. Penggunaan material baja dalam konstruksi bangunan sebaiknya disesuaikan dengan proyek konstruksi yang dilakukan.

Berikut adalah beberapa jenis baja yang sering digunakan dalam konstruksi :

  1. Baja Tulangan/Rebar

    Baja berbentuk batang/silinder yang digunakan sebagai tulangan yang terbuat dari billet dengan proses canai panas (hot rolling). Jenis ini sering disebut juga reinforcing steel.

    Baja Tulangan biasanya digunakan dalam kombinasi dengan struktur beton dan pasangan bata. Baja memberikan kekuatan tarik (yang umumnya tidak dimiliki beton) sedangkan beton memberikan kekuatan tekan. Selain itu, baja tulangan juga mencegah keretakan akibat tension stress dengan memberikan sebaran daya.

    Terdapat 2 jenis baja tulangan :

    a. Baja Tulangan Beton Polos
    Memiliki permukaan rata tanpa ulir/sirip. Tulangan jenis ini biasa digunakan untuk tulangan geser/begel/sengkang. Penamaan dilakukan sesuai dengan diameter, misalkan P6 artinya diameternya 6 mm. Tersedia dalam berbagai ukuran mulai dari P6 hingga P50. Kekuatan luluh berkisar 280 hingga 405 MPa dan kekuatan tarik Minimum 350 MPa.

    Baja Konstruksi Tulangan Polos

    b. Baja Tulangan Beton Sirip/Ulir/Deform

    Memiliki permukaan bersirip dan memanjang untuk meningkatkan daya lekat dan menahan gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap beton. Sirip yang digunakan haruslah teratur, dapat sejajar maupun melintang arah sumbu batang.
    Biasa digunakan untuk tulangan longitudinal atau tulangan memanjang.

    Penamaan dilakukan sesuai dengan diameter, misalkan S6 artinya diameternya 6 mm. Tersedia dalam berbagai ukuran mulai dari S6 hingga S57. Kekuatan luluh dan tarik bervariasi tergantung kelas baja tulangan.

    Tulangan Sirip

    Tulangan Melintang

    Baja Konstruksi Tulangan3

  2. Baja Struktural

    Jenis baja yang digunakan dalam membentuk rangka bangunan (memberikan struktur). Ada banyak jenis baja struktural termasuk balok, bresing, pelat dan kolom.Umumnya, terdapat 3 macam yang sering digunakan :
    • Baja karbon-mangan, umumnya digunakan karena kekuatan, keuletan, dan keekonomisannya
    • Baja paduan rendah berkekuatan tinggi
    • Baja paduan tempered dan quenched berkekuatan tinggi.

    Pengidentifikasian dengan huruf yang mengacu pada bentuk penampangnya :
    • Bentuk S, bagian balok gulung dengan bagian dua flensa (flange) paralel.
    • Bentuk L, membentuk sudut 90 derajat.
    • Bentuk H, sebagai tiang penyangga untuk membangun pondasi dalam.
    • Bentuk C, juga dikenal sebagai saluran struktural.
    • Balok I, juga dikenal sebagai balok universal, baik untuk beban horizontal
    • Baja berongga atau HSS, bisa berbentuk persegi, bulat atau lingkaran
    • Balok T, balok penahan beban dengan penampang berbentuk T
    • Balok pipa, balok silinder berongga, sering digunakan untuk proyek yang membutuhkan minyak, air atau gas.

    Baja struktural dapat digunakan pada bangunan dengan beton dan kayu. Dapat dikombinasikan dengan baja bertulang, terutama dalam membuat struktur kokoh di atas fondasi beton.

    Baja Struktural Konstruksi

  3. Baja Karbon

    Jenis baja konstruksi dengan kandungan karbon  yang lebih tinggi dari jenis lainnya, yaitu antara 0,05 – 2,1% dari berat baja. Adapun ketentuan lainnya :
    • Tembaga tidak lebih dari 0,40%;
    • mangan 1,65%
    • silikon 0,60%Kandungan karbon yang lebih tinggi menghasilkan baja dengan kekuatan tinggi sehingga sangat cocok untuk konstruksi berat. Semakin tinggi persentase karbon, semakin keras dan kuat besi terhadap panas, tetapi menjadi kurang ulet.

    Istilah baja karbon juga dapat digunakan untuk mengacu pada baja yang bukan baja tahan karat.

    Baja karbon dapat dikelompokkan berdasarkan kandungan karbonnya :

    Baja Karbon Rendah (Low-Carbon Steel)
    Kandungan karbon sebesar 0.04-0.4%. Kuat dan ulet sehingga tidak mudah retak ketika dibengkokkan (mudah dibentuk). Dapat bertahan dengan baik terhadap gerakan seismik. Baja ringan yang populer digunakan saat ini termasuk dalam jenis ini.

    Baja Karbon Menengah (Medium-Carbon Steel)
    Kandungan karbon sebesar 0.4-0.6%. Lebih kuat tetapi susah dibentuk, dipotong, maupun dilas dibandingkan dengan baja karbon rendah.

    Baja Karbon Tinggi (High-Carbon Steel)
    Kandungan karbon sebesar 0.6-1.25%.

    Baja Karbon Ultra Tinggi (Ultra High-Carbon Steel)
    Kandungan karbon sebesar 1.25-2%. Paling kuat, keras, dan getas. Kandungan karbon di atas itu menggunakan bubuk metalurgi.

    Baja Ringan Konstruksi

  4. Baja Paduan (Alloy Steel)

    Gabungan baja karbon dengan berbagai elemen paduan untuk memberikan sifat unik. Hal ini memungkinkan untuk peningkatan kekuatan, ketahanan terhadap korosi, kekerasan, keelastisan, dan kemudahan las.Beberapa elemen paduan yang paling umum adalah :
    • Kromium : meningkatkan kekerasan dan ketahanan besi.
    • Mangan : meningkatkan ketahanan tarik dan tegangan.
    • Nikel : meningkatkan kekuatan, ketahanan, dan resistensi terhadap korosi.
    • Tungsten : kekerasan dan resistensi panas.
    • Vanadium : meningkatkan kekuatan tarik.

    Baja Pipa Konstruksi

  5. Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

    Memiliki kandungan kromium minimum 10,5%, karbon, dan besi. Berfungsi untuk melindungi baja dari oksidasi. Penampakan khasnya adalah berkilau akibat dari kandungan kromium di dalamnyaTerdapat beberapa jenis stainless steel berdasarkan kandungan kromium-nya:

    Baja Tahan Karat Austenitik
    Memiliki kandungan kromium 16-26% dan nike hingga 35%. Jenis ini memiliki ketahanan korosi tertinggi dan tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas. Karakteristiknya nonmagnetik, tangguh, dan ulet.
    Jenis baja austenitik yang paling umum adalah grade 304, disebut juga 18/8 karena mengandung 18% kromium dan 8% nikel. Sangat cocok digunakan pada bagian yang terkena air laut.

    Baja Tahan Karat Feritik
    Memiliki kandungan karbon kurang dari 0,2%, dapat dikeraskan dengan pengerjaan dingin. Baja feritik standar mengandung 10,5-27% kromium dan tanpa nikel.

    Baja Tahan Karat Martensitik
    Biasanya mengandung 11,5-18% kromium dan sebanyak 1,2% karbon, dapat dikeraskan dengan perlakuan panas. Kuat, ulet, bersifat magnetis, dan memiliki ketahanan korosi sedang.

    Baja Tahan Karat Austenitik-Feritik (Dupleks)
    Gabungan baja tahan karat austenitik dan feritik, mengandung 21-27% kromium, 1,35-8% nikel, 0,05-3% tembaga, dan 0,05-5% molibdenum. Kombinasi elemen membuat baja dupleks lebih kuat daripada baja austenitik atau feritik. Sangat cocok untuk pembuatan tangki penyimpanan dan wadah yang mengirimkan bahan kimia.

    Stainless Steel

    Nah, itulah sekilas wawasan tentang material baja yang merupakan salah satu material utama dalam konstruksi bangunan. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan sobat YK ya! Pastikan tetap ikuti artikel YKconstruction untuk info-info bermanfaat yang lainnya ya. See you in the next article!

    Ingin bangun rumah, gedung, ataupun proyek infrastruktur lainnya? segera konsultasikan segala kebutuhan konstruksi, aksitektur, dan interior melalui tautan ini https://ykconstruction.id/contact-us-jasa-kontraktor-surabaya-konstruksi-arsitek-interior-bangunan-ykconstruction/

     

    Solusi segala kebutuhan konstruksi-mu? YKConstruction pastinya dong!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *