YK Construction

Jenis Beton Dalam Konstruksi

Inilah Ragam Jenis Beton Dalam Konstruksi


Jenis Beton Dalam Konstruksi
Beton adalah salah satu material konstruksi yang paling sering digunakan. Aplikasi beton dapat dilakukan untuk membuat dinding, kolam renang, landasan pacu bandara, teras, lantai, hingga jembatan.

 

Jenis Beton 2

Pada dasarnya, beton adalah material campuran yang terdiri dari :
1. Semen, yang berfungsi untuk mengikat partikel agregat kasar dan halus menjadi satu.
2. Air, komponen pereaksi kimia saat pencampuran.
3. Agregat Halus, sebagai pengisi ruang terbuka di antara partikel-partikel kasar.
4. Agregat Kasar, sebagai komponen penahan beban utama beton.

Proses pengerasan terjadi beberapa saat setelah dilakukan pencampuran. Beton dapat dicetak dalam berbagai bentuk seperti lingkaran, persegi, persegi panjang, dan lainnya. Pencampuran dapat dilakukan baik dengan maupun tanpa bantuan mesin. Komposisi yang berbeda akan menentukan tingkat kekuatan, ketahanan, dan kemudahan pengaplikasian.

 

Berikut adalah jenis beton yang dapat digunakan dalam proses kontruksi suatu bangunan :

1. Beton Polos (Plain Concrete).

Rasio komposisi semen, agregat, dan air adalah 1:2:4. Jenis ini adalah yang paling sering digunakan untuk konstruksi pengerasan jalan, bangunan, dan bendungan. Umumnya digunakan untuk konstruksi yang tidak membutuhkan tekanan tarik tinggi.

Berat jenis bervariasi antara 2200 dan 2500 Kg/m3 dengan kekuatan tekan anatara200 sampai 500 kg/cm2.

Jenis Beton

 

2. Beton Ringan (Lightweight Concrete).

Memiliki berat jenis kurang dari 1.920 Kg/m3 dan konduktivitas termal sangat rendah. Agregat yang digunakan adalah agregat ringan, seperti batu apung, perlit, scoria, dan vermikulit.

Beton ringan digunakan untuk insulasi termal dan melindungi struktur baja.

Beton Aerasi adalah jenis beton yang sangat ringan (berat jenis 480-800 Kg/m3 ), diperoleh dengan menggunakan semen, pasir, dan bubuk abu bahan bakar sebagai bahan utama pencampuran.

 

3. Beton Densitas Tinggi (High Density Concrete).

Disebut juga beton berat, memiliki berat jenisnya antara 3.000-4.000 Kg/m3. Jenis beton ini dibuat dengan menggunakan batu pecah berdensitas tinggi sebagai agregat kasar seperti barytes (batu pecah putih atau tidak berwarna yang mengandung barium sulfat).

Jenis Beton ini sebagian besar digunakan pada pembangkit listrik tenaga atom dan struktur serupa lainnya yang membutuhkan perlindungan dari semua jenis radiasi.

JenisBeton

 

4. Beton Bertulang (Pre-cast Concrete).

Jenis beton ini menggunakan baja ataupun serat dalam berbagai bentuk sebagai tulangan untuk memberikan kekuatan tarik yang sangat tinggi. Tulangan baja dicor dalam bentuk batang, batang, mata jaring, dan lainnya. Jenis ini mampu menahan semua jenis tegangan di semua jenis konstruksi. Tulangan baja berperan menahan gaya tarik sementara beton menahan gaya tekan.

 

5. Beton Pracetak (Pre-Stressed Concrete).

Beton yang telah dibuat dan dicor di pabrik sesuai dengan spesifikasi tertentu yang kemudian kemudian diangkut ke lokasi konstruksi untuk kemudian dirakit.

Beberapa contoh Beton Pracetak adalah tiang pracetak, tiang pagar, ambang beton, unit tangga, balok beton, dan batu cor.

JenisBeton2

 

6. Beton Prategang (Pre-Stressed Concrete).

Jenis beton bertulang dimana batang tulangan dikencangkan sebelum tertanam di beton. Beton ini juga adalah beton cetakan dari pabrik.

Selama pencampuran dan pengecoran beton, batang-batang yang dikencangkan ini ditempatkan dengan kuat dan ditahan dari setiap ujung unit struktur. Setelah beton mengeras dan mengeras, unit struktural dipadatkan sedemikian rupa. Hal ini membuat bagian bawah beton bertulang lebih kuat terhadap tegangan

Beton prategang membutuhkan dongkrak dan peralatan penegang. Pengaplikasian dilakukan untuk struktur jembatan, beban berat, dan atap dengan bentang yang lebih panjang.

7. Beton Kapur (Lime Concrete).

Jenis beton ini  menggunakan kapur yang dicampur bersama dengan agregat ringan seperti serat kaca atau pasir tajam.  Digunakan untuk konstruksi lantai, kubah dan kubah. Beton kapur tergolong ramah lingkungan karena sangat mudah dibersihkan dan terbarukan.

Beton 1
8. Beton Kaca (Glass Concrete).
Beton yang menggunakan kaca daur ulang sebagai agregat, yang mampu memberikan insulasi termal yang lebih baik dan juga memiliki tampilan unik. Beton ini biasanya digunakan pada lantai dan fasad dekoratif karena percikan warna dan kilau yang khas dari bahan kaca.

9. Beton yang Dimasukkan Udara (Air Entrained Concrete).

Merupakan beton polos dimasukkan udara dalam bentuk ribuan partikel mikroskopis yang terdistribusi secara merata. Volume udara dapat berkisar antara 3-6 persen dari volume beton.

Udara masuk ke dalam beton dengan menambahkan berbagai bahan pembusa seperti alkohol, resin atau asam lemak selama proses pencampuran. Jenis ini digunakan untuk struktur kondisi beku.

 

10. Beton Pengerasan Cepat (Rapid Hardening Concrete).

Beton yang cepat mengeras dalam hitungan jam saja, banyak digunakan dalam konstruksi bawah air dan perbaikan jalan. Selain itu, beton jenis ini sangat tahan terhadap suhu rendah, sehingga dapat digunakan kapan saja sepanjang tahun.

 

11. Beton Aspal (Asphalt Concrete).

Beton gabungan dari agregat dan aspal. Seringkali disebut aspal saja. Aspal adalah mineral gelap yang terdiri dari campuran hidrokarbon yang disebut bitumen.

Banyak digunakan untuk jalan raya, bandara, trotoar, dan tanggul. Waktu pengerasan sangat cepat hanya dalam satu jam. Itulah alasan penggunaannya yang luas di jalan raya.

Beton Aspal

 

12. Beton Padat Roller (Roller Compacted Concrete).

Beton dengan jumlah semen yang lebih sedikit yang kemudian ditekan dan dipadatkan dengan roller berat hingga mengeras menjadi blok monolitik yang kuat. Beton ini mengeluarkan lebih sedikit emisi selama proses produksi sehingga lebih ramah lingkungan. Digunakan dalam perbaikan jalan, landasan pacu bandara, tempat parkir, trotoar dan layanan industri.

 

13. Beton Stempel (Stamped Concrete).

Beton stempel adalah beton arsitektural di mana pola realistis yang mirip dengan batuan alam, granit, dan ubin yang dapat diperoleh dengan impresi stamping profesional. Stamping dilakukan pada beton dalam kondisi plastis. Efek pewarnaan dan tekstur yang berbeda memberikan hasil akhir yang mirip dengan batu alam yang mahal. Pengaplikasiannya untuk konstruksi jalan, lantai interior, dan teras.

 

14. Beton Tembak (Shotcrete).

Beton yang ditembak melalui nozzle ke bingkai atau bekisting. Dengan tekanan udara yang lebih tinggi, maka proses pemadatan berlangsung bersamaan dengan pemadatannya.

Shotcrete dapat digunakan untuk memperbaiki struktur kayu, beton atau baja yang rusak.

 

15. Beton Pompa (Pumped Concrete).

Beton cair dengan agregat sangat halus serta air untuk mengisi rongga. Beton ini umumnya dipakai untuk bangunan bertingkat dengan pompa. Semakin halus agregat yang digunakan dalam campuran, semakin bebas beton mengalir dari pipa pompa. Pipa ini akan menjadi selang fleksibel atau kaku yang melepaskan beton ke area yang dibutuhkan.

Beton Pompa

 

16. Beton Vakum (Vaccum Concrete).

Beton dengan kadar air berlebih yang dituangkan ke dalam bekisting (cetakan sementara). Kelebihan air kemudian dikeluarkan dengan bantuan pompa vakum (sehingga disebut beton vakum) sebelum beton mengeras.

 

17. Beton Permeabel (Permeable Concrete).

Beton dengan rongga sekitar 15-20% sehingga air bisa lewat di dalamnya. Sering digunakan di daerah dengan curah hujan yang sangat tinggi.

 

18. Beton Siap Pakai (Ready-Mixed Concrete).

Beton yang dicampur dan direndam di dalam central mixing plant. Beton campuran dibawa ke lokasi dengan bantuan mixer transit yang dipasang di truk dan dapat langsung dipakau setelah mencapai situs konstruksi.

 

19. Beton Konsolidasi Sendiri (Self-Consolidated Concrete).

Beton jenis ini dipadatkan menurut beratnya sendiri, yang dimaksud dengan proses pemadatan. Tidak perlu menggunakan vibrator atau melakukan pemadatan manual.

Kemampuan kerja beton selalu tinggi dalam jenis ini. Itulah sebabnya disebut juga beton mengalir.

Campuran beton yang akan memadat menurut beratnya sendiri tanpa menggunakan vibrator atau pemadatan manual. Disebut juga beton mengalir karena memiliki workability yang lebih tinggi. Pengaplikasian dilakukan pada area tulangan tebal.

 

20. Beton Abu Terbang (Fly Ash Concrete).

Beton yang menggunakan abu terbang yang dihasilkan dari batubara. Fly ash dapat digunakan untuk menggantikan agregat halus ataupun semen. Partikel fly ash memiliki partikel yang lebih halus daripada semen.

Concrete Bricks

 

21. Beton Tembus (Pervious Concrete).

Terdiri dari campuran semen, air dan agregat kasar, serta tidak mengandung pasir sehingga menciptakan struktur berpori skala terbuka. Hal ini memungkinkan air untuk melewati lapisan lebih mudah. Beberapa jenis beton tembus air akan melewatkan beberapa galon air melalui permukaannya per menit.

 

22. Beton Kekuatan Tinggi (High Strength Concrete).

Beton berkekuatan lebih dari 40 N/mm2 yang memiliki tingkat susut rendah, dapat memadat sendiri, dan memeiliki ketahanan api yang tinggi. Peningkatan kekuatan ini dapat dicapai dengan menurunkan rasio air-semen di bawah 7 : 20

 

23. Beton Asap Silika (Silica Fume Concrete).

Asap silika adalah produk sampingan silika yang terbelah, terdiri dari partikel yang sangat halus (6 kali lebih halus dari partikel semen) sehingga ruang pori yang sangat kecil dapat dikurangi, sehingga menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi.

Silica Powder

 

24. Beton Polimer (Polymer Concrete).

Beton dengan komponen polimer yang mampu mengurangi volume rongga dalam agregat sehingga beton lebih kuat.

 

Wah, ternyata banyak juga ya variasi beton yang digunakan dalam konstruksi. Komposisi beton yang berbeda dapat menghasilkan karakteristik yang berbeda yang cocok untuk penggunaan yang berbeda pula.

 

Ingin bangun rumah, gedung, ataupun proyek infrastruktur lainnya? segera konsultasikan segala kebutuhan konstruksi, aksitektur, dan interior melalui tautan ini https://ykconstruction.id/contact-us-jasa-kontraktor-surabaya-konstruksi-arsitek-interior-bangunan-ykconstruction/

 

Solusi segala kebutuhan konstruksi-mu? YKConstruction pastinya dong!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *